Wednesday, August 11, 2004
Friendster "the killing machine"..? baca dulu....
Pertama sih..cuma bisa bilang..Innalilahi waina ilaihi rojiun...buat Amanda Devina (22 thn)yang tewas dibunuh sama "teman dekatnya" (abis gk ngaku pacaran ciih..), Ronald (23 thn). Sadis...brutal...tega banget pokoknya..Sebenernya kasus ini udah lama ya, yah..let see..pembunuhannya terjadi sekitar akhir Juli..cuma, pas senin kemaren liat derap hukum di SCTV, jadi inget lagi deh..apalagi disitu disebutkan kalo mereka berdua tuh saling kenal dan sama2 ngasih testimonial di Friendster (terakhir, user mereka berdua udah ditutup oleh pengelola situs friendster, untuk menjaga hal2 yg nggak diinginkan mungkin..)
Ngutip blognya tomilebang, Keduanya rupanya aktif di Friendster. Semenjak menjadi anggota Maret 2004, Amanda sudah punya 40 kawan, di antaranya ya, Ronald. Ia juga memajang empat buah foto warna close-up, dengan gaya yang nyaris sama: wajah manis yang menyunggingkan senyum. Ia terakhir menengok halamannya pada 23 Juli lalu, lima hari menjelang kematiannya yang mengenaskan itu.
Pada bagian profil, Amanda menyatakan status dirinya yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang (in a relationship). Ia juga menyebut dirinya sebagai Terrano rally driver (Bintaro-Grogol) pada setiap pukul 05.30. Tentu yang ia maksudkan adalah perjalanan rutinnya mengemudi Terrano silver B 1167 QU dari rumahnya di Villa Bintaro Regency, Tangerang, ke kampus Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta Barat.
Seorang kawan prianya dalam halaman testimonial menyebut Amanda sebagai "tebengan sejati". Amanda juga pecinta buku, kucing, dan film kartun, musik slow dan rock, hiphop, punk, tapi tidak suka musik indie. Film-film yang ia sukai terutama Shrek, Lion King, dan Finding Nemo.Yang sedikit menyentak adalah buku-buku yang ia sukai: buku-buku tentang pembunuhan (about murder!) dan chick-literature. Ada tiga kawan yang menuliskan kesannya tentang Amanda di halaman testimonial, salah satunya adalah Ronald sendiri.
"Kekasihnya" ini menuliskan komentar pada 28 Maret 2004, dengan nada datar. "Amanda... rumah jauh. (kalo dari rumah gua sih) ato rumah gua yang jauh yah? Baik. Makan lumayan banyak. Kalo jalan ama dia, gak usah bawa jam. Mau tau kenapa. Tanya aja ama orangnya. Mirip Becky Tumewu atau Ivy Batuta yah? Baek. Baek. Baek. dan Baek."
Itulah komentar Ronald tentang Amanda. Komentar yang mengesankan keakraban mereka sejak awal.
Trus, komentar Amanda soal Ronald lain lagi, "Kesan pertama baru kenal dia sih serem. Pas udah kenal ternyata serem banget! Apalagi kalo 1 (satu -Red) mobil bareng dia, trus di depan ada metromini ngetem. Tanpa malu-malu dia langsung buka kaca mobil terus ngegedor-gedor mobil sambil teriak-teriak dengan bahasa leluhurnya "Hei, minggir kau!" langsung jiper gua... Tapi kalo gak ketemu metromini ngetem dia sih orangnya baik. Mau nolongin orang. Diajak serius bisa, diajak gokil bisa. Cuma satu jeleknya: biang telat! Haram hukumnya buat Ronald berangkat ke kampus sebelum matahari nongol. Bukan begitu bukan."
Dari tulisan diatas kita bisa nangkep, kalo mereka tuh akrab banget yah? Dan satu hal yang ironic, temen yang seharusnya bisa jadi teman dikala suka maupun duka, malah bikin kita celaka, bahkan tewas ditangannya!! Naudzubillahimindzalik!!! ternyata rasa tidak aman itu bisa didapat dari orang2 terdekat kita juga ya..hiii syerem..
Kira2 pembunuh macem Ronald gini bagusnya dihukum apa ya? ditelanjangin dimuka umum..trus, "anunya" disunat, trus dikasih peresan jeruk..trus ditembak deh...!!! hihi...
Hilda at 10:24 AM
<< Home